Ekonomi AS vs China
Jeffrey Williams September 11, 2025 0

Ekonomi AS vs China: 4 Negara Bersatu dengan China Tetap Kalah

0 0
Read Time:1 Minute, 59 Second

Innoventure.idEkonomi AS vs China menunjukkan dominasi Amerika Serikat sebagai raksasa ekonomi global, meski China bergabung dengan Jepang, Jerman, India, dan Inggris. Data terbaru dari World Bank dan IMF per 6 September 2025 mengungkapkan bahwa PDB gabungan kelima negara ini tidak mampu melampaui ekonomi AS. Oleh karena itu, AS mempertahankan keunggulan kompetitifnya pada 11 September 2025. Berikut analisis mendalam tentang Ekonomi AS vs China dan faktor pendukungnya.

Dominasi Ekonomi AS vs China di 2025

AS memimpin dengan PDB nominal US$ 28,78 triliun, jauh di atas China (US$ 18,53 triliun). Gabungan PDB China dengan Jepang (US$ 4,11 triliun), Jerman (US$ 4,59 triliun), India (US$ 3,94 triliun), dan Inggris (US$ 3,5 triliun) mencapai US$ 34,67 triliun, hanya unggul 20%. Misalnya, sektor teknologi dan keuangan AS mendorong pertumbuhan, sementara China kuat di manufaktur. Dengan demikian, Ekonomi AS vs China menegaskan ketahanan AS.

Faktor Kekuatan Ekonomi AS

AS unggul melalui inovasi di Silicon Valley, mendukung raksasa teknologi seperti Apple dan Google. Federal Reserve menerapkan kebijakan moneter fleksibel untuk stabilitas pasar. Selain itu, dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia memperkuat perdagangan global. China menghadapi tantangan seperti perlambatan ekspor dan hutang domestik yang tinggi. Oleh karena itu, meski China bersatu dengan empat negara, Ekonomi AS vs China tetap menunjukkan dominasi AS.

Kontribusi Jepang, Jerman, India, dan Inggris

Jepang dan Jerman memimpin di sektor otomotif dan mesin, sementara India berkembang pesat di IT dan layanan. Inggris unggul di keuangan dan farmasi. Namun, gabungan kekuatan mereka dengan China masih terbatas oleh ketergantungan pada rantai pasok AS. Misalnya, tarif perdagangan AS memengaruhi ekspor otomotif Jepang. Dengan demikian, aliansi ini belum mampu menyaingi dominasi ekonomi AS di panggung global.

Tantangan dan Peluang Ekonomi Global

Persaingan Ekonomi AS vs China memengaruhi dinamika geopolitik. AS memimpin di bidang AI dan energi terbarukan, sementara China mendorong Belt and Road untuk ekspansi global. Selain itu, Jepang menghadapi penuaan populasi, dan India perlu reformasi infrastruktur. Oleh karena itu, kolaborasi antarnegara menjadi kunci untuk pertumbuhan berkelanjutan. IMF memproyeksikan AS tetap unggul hingga 2030, meski China terus mendekati.

Implikasi untuk Indonesia dan ASEAN

Indonesia dapat memanfaatkan persaingan Ekonomi AS vs China untuk meningkatkan ekspor. Perjanjian seperti IPEF dengan AS membuka peluang diversifikasi pasar. Selain itu, investasi China melalui Belt and Road mendukung infrastruktur Indonesia. Dengan demikian, Indonesia perlu strategi netral untuk memaksimalkan manfaat dari kedua kekuatan ekonomi, memperkuat posisi ASEAN di panggung global.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Category: