
Prediksi IHSG Senin: Menguat Terbatas di Tengah Faktor Ekonomi
Innoventure.id – Jakarta, 28 September 2025 – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa positif sepanjang pekan lalu, dengan penutupan yang menguat. IHSG naik 58,66 poin atau 0,73% ke level 8.099,33 pada Jumat, 26 September 2025. Secara keseluruhan, indeks ini mengalami kenaikan 0,6% selama seminggu. Analis memperkirakan prediksi IHSG Senin akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas, dipengaruhi oleh berbagai faktor domestik dan global. Pergerakan ini mencerminkan ketahanan pasar saham Indonesia di tengah dinamika ekonomi dunia.
Prediksi IHSG Senin dari Analis Kiwoom Sekuritas
Oktavianus Audi, Wakil Presiden Ekuitas Ritel Kiwoom Sekuritas Indonesia, memproyeksikan prediksi IHSG Senin berada dalam rentang support 8.020 dan resistance 8.150. Ia menilai pergerakan indeks cenderung menguat terbatas, didukung oleh indikator MACD yang menunjukkan tren positif. Audi menambahkan bahwa pelemahan rupiah, jika tren depresiasi berlanjut, berpotensi memengaruhi pasar. Selain itu, investor menantikan rilis data inflasi September 2025, yang diperkirakan tetap stabil di sekitar 2,3% year-on-year, menandakan harga yang terkendali.
Penguatan harga komoditas juga menjadi sentimen positif bagi emiten terkait. Misalnya, sektor pertambangan dan energi sering merespons positif terhadap kenaikan harga global. Dengan demikian, faktor-faktor ini membentuk outlook yang hati-hati namun optimis untuk perdagangan awal pekan.
Analisis Teknikal untuk Prediksi IHSG Senin
Valdy Kurniawan, Kepala Riset Phintraco Sekuritas, menganalisis pergerakan IHSG dari sisi teknikal. Indikator Stochastic RSI bergerak menuju pivot setelah death cross, sementara histogram MACD mulai melemah meski tetap di zona positif. Namun, IHSG berhasil bertahan di atas level MA5, yang menjadi indikasi ketahanan. Oleh karena itu, Valdy memperkirakan prediksi IHSG Senin bergerak dalam kisaran 7.980 hingga 8.170.
Analisis ini menekankan pentingnya level support dan resistance dalam memantau volatilitas. Selain itu, tren bullish jangka pendek yang terlihat dari data pekan lalu mendukung potensi penguatan, meski terbatas oleh faktor eksternal.
Faktor Domestik yang Memengaruhi Prediksi IHSG Senin
Investor domestik akan fokus pada data ekonomi pekan depan, termasuk indeks manufaktur Indonesia, neraca perdagangan, dan inflasi pada Rabu, 1 Oktober 2025. Data ini memberikan gambaran stabilitas ekonomi nasional. Akibatnya, rilis positif dapat memperkuat sentimen pasar. Misalnya, inflasi yang terkendali mencerminkan kebijakan moneter Bank Indonesia yang efektif, yang telah menjaga suku bunga acuan di level 6% sejak awal tahun.
Selain itu, performa IHSG sepanjang 2025 menunjukkan ketangguhan, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp14.888 triliun pada akhir pekan lalu. Faktor ini menambah kepercayaan investor terhadap prospek jangka menengah.
Pengaruh Global terhadap Prediksi IHSG Senin
Dari Amerika Serikat, investor menantikan data manufaktur, sektor jasa, dan tenaga kerja seperti ADP Employment, nonfarm payrolls, serta tingkat pengangguran. Data ini membantu menilai kesehatan ekonomi AS dan prospek penurunan suku bunga Federal Reserve. Bahkan, ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut dapat mendorong aliran modal ke pasar berkembang seperti Indonesia.
Selanjutnya, pelemahan bursa Asia pekan lalu, termasuk penurunan Nasdaq 0,22% dan S&P 500 0,43%, memengaruhi sentimen global. Dengan demikian, IHSG perlu mewaspadai volatilitas dari faktor eksternal ini.
Rekomendasi Saham untuk Pekan Depan
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham seperti PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Bank Jago Tbk (ARTO), dan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES). Emiten ini menunjukkan potensi pertumbuhan di sektor teknologi, energi, dan perbankan.
Sementara itu, Audi menyarankan saham pilihan untuk Senin, termasuk PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan rekomendasi buy on weakness, support Rp6.600, dan resistance Rp7.500. Kemudian, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan speculative buy, support Rp2.070, resistance Rp2.470. Terakhir, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga speculative buy, support Rp4.340, resistance Rp4.650.
Rekomendasi ini didasarkan pada analisis teknikal yang mempertimbangkan tren pasar terkini. Misalnya, saham sektor komoditas seperti HRUM dan MDKA mendapat dukungan dari penguatan harga global. Selain itu, saham perbankan seperti BMRI dan ARTO menunjukkan ketahanan di tengah stabilitas ekonomi domestik.
Prospek Jangka Panjang IHSG
Secara keseluruhan, IHSG telah mencatat rekor baru pada 2025, dengan kenaikan year-to-date yang signifikan. Analis seperti dari MNC Sekuritas memprediksi potensi koreksi, tetapi target akhir tahun tetap di sekitar 8.100. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap risiko, seperti depresiasi rupiah yang mencapai Rp15.500 per dolar AS baru-baru ini.
Dengan demikian, prediksi IHSG Senin menjadi titik awal untuk memantau tren pekan depan, di mana kombinasi faktor domestik dan global akan menentukan arah pasar. Investor bijak memanfaatkan analisis ini untuk strategi yang tepat.