ekonomi Indonesia 2025
Jeffrey Williams September 7, 2025 0

Ekonomi Indonesia 2025: Sri Mulyani Ungkap Tantangan Perang Dagang dan Inflasi

0 0
Read Time:3 Minute, 16 Second

Innoventure.idJakarta, 7 September 2025, 19:42 WIB – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan dinamika ekonomi Indonesia 2025 di tengah gejolak global. Dalam Rapat Kerja Komite IV bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia pada 2 September 2025, ia menyoroti perang dagang, volatilitas pasar, dan ketangguhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, artikel ini mengulas pandangan Sri Mulyani tentang tantangan dan strategi menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di 2025.

Ekonomi Indonesia 2025 di Tengah Gejolak Global

Sri Mulyani menegaskan bahwa perekonomian global saat ini sangat dinamis, ditandai dengan eskalasi perang dagang yang Amerika Serikat (AS) pimpin. “AS meningkatkan perang dagang dengan berbagai negara,” ujarnya secara daring, dikutip pada 4 September 2025. Sebagai contoh, AS menetapkan tarif 50% terhadap India karena pembelian minyak dari Rusia dan memberlakukan tarif tinggi terhadap Tiongkok dengan jeda 90 hari.

Ketidakpastian ini memicu volatilitas di pasar keuangan dan harga komoditas. Selain itu, kebijakan AS di bawah Presiden Donald Trump kini menargetkan sektor farmasi dan teknologi, seperti chip untuk kecerdasan buatan. Akibatnya, ekonomi Indonesia 2025 menghadapi tantangan eksternal yang kompleks.

Ancaman Geopolitik dan Keamanan Global

Selain perang dagang, ancaman keamanan global meningkat. Sri Mulyani menyoroti risiko keamanan siber dan potensi konflik nuklir akibat tensi geopolitik. “Ketidakpastian ini mengguncang sentimen pasar keuangan dan harga komoditas,” katanya. Misalnya, kebijakan dan hubungan antarnegara memengaruhi harga komoditas. Dengan demikian, Indonesia perlu waspada terhadap dampaknya pada perekonomian Indonesia 2025.

Resiliensi Perekonomian Indonesia 2025

Meski menghadapi tekanan global, ekonomi Indonesia 2025 menunjukkan ketangguhan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2025 sebesar 5,12%, dengan inflasi terkendali di 2,31%. “Banyak negara melakukan front loading setelah AS mengumumkan tarif pada April, dan Indonesia tetap tangguh,” ujar Sri Mulyani. Selain itu, BPS mencatat deflasi pada Agustus 2025, menandakan stabilitas harga.

Inflasi inti, yang mencerminkan daya beli, berada di 2,17%, menunjukkan permintaan domestik yang kuat. Namun, inflasi harga pangan, terutama beras, tetap perlu pengawasan. Oleh karena itu, ekonomi Indonesia 2025 mampu bertahan di tengah gejolak global.

Strategi Pemerintah untuk Stabilitas Ekonomi

Pemerintah menerapkan langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. PPN ditanggung pemerintah dan penurunan tarif angkutan menekan inflasi administered price hingga 1% pada 2025. “Kebijakan ini menjaga inflasi rendah,” jelas Sri Mulyani. Selain itu, stimulus ekonomi di kuartal pertama dan kedua mendukung daya beli masyarakat.

Pemerintah juga aktif bernegosiasi dengan AS untuk memitigasi dampak perang tarif. Dengan demikian, Indonesia berupaya mempertahankan stabilitas sistem keuangan dan momentum pertumbuhan.

Dampak Perang Dagang pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sri Mulyani memperkirakan perang dagang global dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,3–0,5%. Meski begitu, Indonesia optimistis mencapai pertumbuhan 5% pada 2025, didukung konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah, seperti THR dan insentif sosial. Sebagai contoh, kebijakan ini memperkuat permintaan domestik, meskipun sektor ekspor manufaktur menghadapi tekanan, dengan PMI manufaktur 47,4 pada Mei 2025.

Tantangan Inflasi dan Volatilitas Pasar

Meskipun inflasi global di AS mulai reda, Indonesia tetap waspada terhadap inflasi harga pangan, terutama beras. Selain itu, volatilitas pasar keuangan akibat perang dagang dan ketegangan geopolitik memengaruhi nilai tukar rupiah, yang melemah ke Rp 16.162 per dolar AS pada akhir 2024. Dengan demikian, pemerintah terus memperkuat kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas.

Masa Depan Ekonomi Indonesia 2025

Sri Mulyani optimistis bahwa ekonomi Indonesia 2025 dapat tumbuh 5,2% sesuai proyeksi APBN 2025, didukung konsumsi domestik dan investasi. Selain itu, deregulasi dan penghapusan hambatan non-tarif di bawah Presiden Prabowo Subianto akan meningkatkan daya saing. Namun, perlambatan ekonomi global, yang diprediksi hanya 2,8–3% pada 2026 oleh IMF dan Bank Dunia, menjadi tantangan. Oleh karena itu, reformasi struktural menjadi kunci untuk resiliensi.

Kesimpulan: Menjaga Ketangguhan Ekonomi

Ekonomi Indonesia 2025 menunjukkan resiliensi di tengah perang dagang, volatilitas pasar, dan ketegangan geopolitik. Dengan pertumbuhan 5,12%, inflasi terkendali, dan kebijakan fiskal strategis, Indonesia tetap kuat. Sri Mulyani menegaskan pentingnya kewaspadaan dan negosiasi aktif untuk memitigasi risiko. Akibatnya, perekonomian Indonesia 2025 menjadi fondasi menuju visi Indonesia Emas 2045. Apa langkah pemerintah yang menurut Anda paling efektif?

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Category: