Ekonomi Gender: Peran Perempuan dalam Perekonomian
Innoventure.id – Pembahasan tentang ekonomi gender dan peran penting perempuan dalam perekonomian, serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Isu ekonomi gender menjadi salah satu topik penting dalam pembangunan berkelanjutan. Konsep ini menyoroti bagaimana perbedaan peran sosial antara laki-laki dan perempuan memengaruhi peluang ekonomi, pekerjaan, dan kesejahteraan.
Di banyak negara, termasuk Indonesia, perempuan memegang peranan vital dalam berbagai sektor ekonomi, namun sering kali kontribusinya belum sepenuhnya di akui atau di hargai secara proporsional.
Artikel ini akan membahas makna ekonomi gender, pentingnya peran perempuan dalam perekonomian, serta tantangan dan langkah-langkah untuk menciptakan kesetaraan ekonomi yang berkelanjutan.
BACA JUGA : Harga Emas Antam Terus Meroket di Tahun 2025
1. Pengertian Ekonomi Gender
Ekonomi gender adalah cabang ilmu ekonomi yang menganalisis perbedaan peran dan kontribusi antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan ekonomi.
Fokus utamanya adalah memahami bagaimana kebijakan, struktur sosial, dan budaya memengaruhi akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi seperti pendidikan, pekerjaan, modal, dan kepemimpinan.
Dalam pendekatan ini, perempuan tidak hanya dipandang sebagai pelengkap tenaga kerja, tetapi sebagai aktor ekonomi utama yang dapat memengaruhi produktivitas dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Kesetaraan gender dalam bidang ekonomi menjadi prasyarat penting untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan.
2. Peran Perempuan dalam Perekonomian
Perempuan memiliki kontribusi besar dalam berbagai sektor, mulai dari sektor formal hingga informal. Berikut beberapa peran utama perempuan dalam perekonomian:
a. Tenaga Kerja Produktif
Perempuan berperan aktif di berbagai sektor industri seperti pendidikan, kesehatan, perdagangan, dan pertanian.
Mereka menyumbang tenaga, waktu, dan keahlian dalam kegiatan ekonomi produktif. Data menunjukkan bahwa partisipasi perempuan di dunia kerja terus meningkat, meskipun masih menghadapi kesenjangan upah dan kesempatan promosi.
b. Penggerak Ekonomi Rumah Tangga
Dalam skala mikro, perempuan sering kali menjadi manajer ekonomi rumah tangga.
Mereka mengatur keuangan keluarga, mengalokasikan pengeluaran, dan memastikan kebutuhan dasar terpenuhi. Peran ini memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi keluarga dan kesejahteraan sosial.
c. Pelaku Usaha dan UMKM
Banyak perempuan terlibat dalam sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Melalui usaha kuliner, kerajinan, hingga bisnis daring, perempuan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain menciptakan lapangan kerja, mereka juga menjadi contoh keberanian dan kemandirian ekonomi.
d. Pemimpin dan Pembuat Kebijakan
Dalam beberapa dekade terakhir, semakin banyak perempuan yang menduduki posisi strategis di pemerintahan, dunia usaha, dan lembaga keuangan.
Kehadiran perempuan dalam pengambilan keputusan penting membawa perspektif baru, terutama dalam kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan, pendidikan, dan keadilan ekonomi.
3. Tantangan yang Dihadapi Perempuan dalam Dunia Ekonomi
Meskipun kontribusi perempuan sangat besar, masih ada berbagai hambatan struktural dan sosial yang membatasi potensi mereka. Tantangan tersebut meliputi:
a. Kesenjangan Upah dan Akses Pekerjaan
Perempuan sering menerima upah lebih rendah dibandingkan laki-laki untuk pekerjaan yang sama.
Selain itu, mereka lebih sulit mendapatkan posisi kepemimpinan atau jabatan strategis karena adanya stereotip gender.
b. Akses Terbatas terhadap Modal dan Pendidikan
Kurangnya akses perempuan terhadap pendidikan ekonomi, pelatihan bisnis, dan modal usaha menjadi kendala besar dalam mengembangkan karier dan bisnis mereka.
Padahal, dengan dukungan finansial dan pengetahuan yang memadai, perempuan mampu mengelola usaha secara mandiri dan berkelanjutan.
c. Beban Ganda
Banyak perempuan yang harus menjalankan peran ganda — bekerja di luar rumah dan mengurus keluarga di rumah.
Kondisi ini menyebabkan kelelahan dan keterbatasan waktu untuk mengembangkan diri atau berinovasi dalam dunia kerja.
d. Budaya Patriarki
Norma sosial dan budaya patriarki masih menjadi penghalang bagi perempuan untuk mendapatkan kesetaraan di tempat kerja.
Dalam beberapa kasus, kemampuan perempuan sering kali diremehkan atau dianggap tidak sebanding dengan laki-laki.
4. Strategi Meningkatkan Peran Ekonomi Perempuan
Untuk menciptakan sistem ekonomi yang inklusif dan setara, diperlukan langkah nyata dari pemerintah, swasta, dan masyarakat. Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain:
a. Meningkatkan Akses Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan merupakan kunci utama pemberdayaan perempuan.
Dengan keterampilan yang lebih baik, perempuan dapat memperoleh pekerjaan layak dan meningkatkan daya saing di pasar kerja.
b. Dukungan terhadap UMKM Perempuan
Program pendanaan mikro, pelatihan kewirausahaan, dan akses terhadap teknologi digital perlu diperluas agar pelaku UMKM perempuan bisa berkembang.
Digitalisasi bisnis juga membantu perempuan menjangkau pasar yang lebih luas.
c. Kebijakan Kesetaraan Gender di Tempat Kerja
Pemerintah dan perusahaan perlu memastikan kesetaraan upah, kesempatan promosi, dan perlindungan kerja bagi perempuan, termasuk cuti melahirkan dan perlakuan yang adil dalam rekrutmen.
d. Perubahan Pola Pikir Sosial
Mendorong perubahan mindset masyarakat mengenai peran perempuan sangat penting.
Kesetaraan gender bukan berarti menghapus perbedaan, tetapi menciptakan kesempatan yang sama agar perempuan dan laki-laki dapat berkontribusi maksimal sesuai kemampuannya.
5. Dampak Positif Kesetaraan Gender terhadap Ekonomi
Ketika perempuan diberi kesempatan yang sama, dampak positifnya terasa luas:
- Peningkatan Produktivitas Nasional: Lebih banyak tenaga kerja produktif yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
- Penurunan Kemiskinan: Pendapatan keluarga meningkat, sehingga tingkat kesejahteraan pun naik.
- Inovasi dan Kreativitas: Perspektif perempuan membawa ide dan solusi baru dalam dunia bisnis dan kebijakan.
- Pembangunan Berkelanjutan: Kesetaraan gender memperkuat pilar sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam pembangunan jangka panjang.
Kesimpulan
Ekonomi gender bukan sekadar tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, tetapi tentang bagaimana seluruh potensi manusia dapat dimaksimalkan untuk kemajuan ekonomi.
Perempuan telah membuktikan diri sebagai pilar penting dalam perekonomian — baik sebagai pekerja, pengusaha, maupun pemimpin.Dengan dukungan kebijakan yang adil, akses pendidikan, serta perubahan budaya yang lebih inklusif, peran perempuan dalam perekonomian akan semakin kuat dan membawa manfaat besar bagi pembangunan bangsa.
