
Pelatihan UMK Sulawesi Tengah: 100 Pelaku Usaha Kuasai Keuangan
Innoventure.id – Jakarta, 28 September 2025 – PT Pelindo Regional 4 memperkuat komitmennya untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Tengah melalui pelatihan UMK Sulawesi Tengah di bidang manajemen keuangan. Program ini berlangsung di Tolitoli dan Buol, dengan sesi terbaru pada 11 September 2025 di Kabupaten Buol. Sebanyak 100 pelaku UMK, masing-masing 50 peserta per lokasi, mengikuti pelatihan ini. Inisiatif ini, bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo, bertujuan meningkatkan kapasitas UMK agar lebih tangguh dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Pelatihan UMK Sulawesi Tengah: Kunci Literasi Keuangan
Pelindo menekankan pentingnya literasi keuangan untuk keberlanjutan usaha kecil. Sekretaris Perusahaan Pelindo, Ali Sodikin, menyatakan bahwa keterampilan manajemen keuangan membantu UMK naik kelas. “Kami tidak hanya mengoperasikan pelabuhan, tetapi juga mendorong pelaku usaha kecil menjadi penggerak ekonomi daerah,” ujarnya. Oleh karena itu, pelatihan ini menyajikan materi praktis yang langsung dapat diterapkan.
Pelatihan berlangsung sehari penuh, mencakup pengenalan laporan keuangan, perhitungan break even point, pencatatan akuntansi, serta penyusunan jurnal umum, buku besar, dan neraca saldo. Selain itu, peserta mempelajari aplikasi SIAPIK dari Bank Indonesia, yang mempermudah pencatatan transaksi secara digital. Dengan demikian, pelaku UMK dapat mengelola keuangan dengan lebih terstruktur dan efisien.
Manfaat Nyata bagi Pelaku Usaha Kecil
Pelatihan UMK Sulawesi Tengah memberikan dampak langsung bagi pelaku usaha. Dengan laporan keuangan yang rapi, UMK dapat mengembangkan pasar, memperkuat rantai pasok, dan menciptakan lapangan kerja baru. Misalnya, peserta belajar menghitung margin keuntungan untuk menetapkan harga jual yang kompetitif. Akibatnya, usaha kecil mampu bersaing lebih baik di pasar lokal dan regional.
Selanjutnya, pelatihan ini membantu UMK mengelola pinjaman dengan bijak. Pelindo telah menyalurkan bantuan permodalan kepada sejumlah UMK, dan keterampilan keuangan yang diperoleh memastikan dana tersebut digunakan secara produktif. Dengan demikian, pelaku usaha dapat meningkatkan skala operasional mereka tanpa risiko keuangan yang berlebihan.
Pendampingan Menuju Akses Perbankan
Pelindo tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga mendampingi UMK untuk mengakses jaringan perbankan. Ali Sodikin menjelaskan bahwa perusahaan membantu UMK terhubung dengan lembaga keuangan untuk pengembangan usaha. “Kami memastikan pelaku usaha tidak hanya terlatih, tetapi juga mendapat akses ke kredit usaha,” katanya. Misalnya, UMK dengan laporan keuangan yang akuntabel dapat mengajukan pinjaman dengan lebih mudah.
Selain itu, Pelindo menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah dan lembaga keuangan untuk memperluas pasar UMK. Dengan demikian, pelaku usaha dapat menjangkau pelanggan baru, baik di sekitar pelabuhan maupun di pasar regional.
Dorongan Ekonomi Daerah melalui Pelatihan
Pelatihan UMK Sulawesi Tengah mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di sekitar pelabuhan. Pelabuhan merupakan pusat aktivitas ekonomi yang bergantung pada ekosistem usaha kecil yang kuat. Oleh karena itu, pemberdayaan UMK di Tolitoli dan Buol meningkatkan aktivitas perdagangan dan jasa di wilayah tersebut. Bahkan, UMK yang terlatih dapat berkontribusi pada pendapatan daerah melalui pajak dan kegiatan ekonomi lainnya.
Ali menegaskan bahwa Pelindo ingin menjadi mitra pembangunan yang berdampak nyata. “Kontribusi kami harus memperkuat daya saing ekonomi daerah,” ujarnya. Dengan demikian, pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk membangun ekosistem ekonomi yang berkelanjutan di Sulawesi Tengah.
Rencana Ekspansi Program ke Wilayah Lain
Keberhasilan pelatihan di Tolitoli dan Buol mendorong Pelindo untuk memperluas program ke wilayah lain di Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Selanjutnya, perusahaan berencana mengintegrasikan pelatihan digital, seperti pemasaran online dan penggunaan platform e-commerce. Akibatnya, UMK dapat menjangkau pasar nasional, seperti memasarkan produk khas Buol, misalnya kerajinan atau makanan olahan. Bahkan, kolaborasi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait akan memastikan keberlanjutan program ini.
Dengan demikian, pelatihan UMK Sulawesi Tengah menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain, mendukung visi pemerintah untuk menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Program ini menunjukkan bahwa pemberdayaan usaha kecil dapat menciptakan dampak besar bagi masyarakat.