
Sejarah Perkembangan Ekonomi Makro dari Klasik hingga Modern
Innoventure.id – Sejarah perkembangan ekonomi makro dari klasik hingga modern menjelaskan teori, kebijakan, dan perubahan pemikiran ekonomi global.
Ilmu ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian secara keseluruhan, mencakup inflasi, pertumbuhan, pengangguran, hingga kebijakan pemerintah. Namun, ekonomi makro yang kita kenal saat ini lahir melalui perjalanan panjang sejarah pemikiran ekonomi, dari era klasik hingga modern.
Memahami sejarah perkembangan ekonomi makro penting agar kita dapat melihat bagaimana teori dan kebijakan berevolusi dalam merespons tantangan global.
BACA JUGA : Apa Itu Ekonomi Makro? Penjelasan Lengkap untuk Pemula
Pemikiran Klasik Ekonomi Makro (Abad ke-18 – Awal Abad ke-19)
Teori klasik menjadi fondasi awal ilmu ekonomi, dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Malthus.
- Adam Smith (1776) dengan bukunya The Wealth of Nations menekankan mekanisme pasar bebas dan “invisible hand” sebagai pengatur alami perekonomian.
- David Ricardo memperkenalkan teori keunggulan komparatif yang menjelaskan manfaat perdagangan antarnegara.
- Thomas Malthus menyoroti masalah pertumbuhan penduduk yang bisa melampaui kemampuan produksi pangan.
Ciri utama teori klasik adalah keyakinan bahwa pasar bersifat self-regulating (mengatur diri sendiri), sehingga intervensi pemerintah dianggap tidak diperlukan.
Kritik dan Lahirnya Teori Keynesian (Abad ke-20)
Kelemahan teori klasik mulai terlihat saat Great Depression (1929–1930an) melanda dunia. Pengangguran massal dan kemerosotan produksi tidak dapat dijelaskan oleh teori pasar bebas.
John Maynard Keynes melalui bukunya The General Theory of Employment, Interest, and Money (1936) mengkritik teori klasik. Ia berpendapat bahwa:
- Pasar tidak selalu mampu menyeimbangkan diri.
- Permintaan agregat adalah faktor utama penentu output dan lapangan kerja.
- Pemerintah perlu melakukan intervensi melalui kebijakan fiskal (pengeluaran dan pajak) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Teori Keynesian kemudian menjadi dasar kebijakan ekonomi di banyak negara, terutama pasca Perang Dunia II.
Teori Klasik Baru (Neoklasik)
Pada 1950–1970an, muncul aliran neoklasik yang berusaha menggabungkan prinsip klasik dengan teori Keynesian. Tokoh pentingnya antara lain Robert Solow dengan teori pertumbuhan ekonomi.
Ciri-ciri teori neoklasik:
- Menekankan peran teknologi, modal, dan tenaga kerja dalam pertumbuhan.
- Menggunakan pendekatan matematis untuk menjelaskan perilaku ekonomi.
- Mengakui peran kebijakan pemerintah, tetapi tetap menekankan efisiensi pasar.
Monetarisme (1970an)
Kegagalan beberapa kebijakan Keynesian dalam mengatasi inflasi melahirkan aliran monetarisme, dipelopori oleh Milton Friedman.
Prinsip utama monetarisme:
- Inflasi selalu menjadi fenomena moneter, artinya terlalu banyak uang beredar.
- Bank sentral harus berfokus pada pengendalian jumlah uang beredar.
- Peran kebijakan fiskal di anggap kurang efektif dibanding kebijakan moneter.
Ekonomi Makro Modern
Memasuki abad ke-21, perekonomian makro semakin kompleks dengan munculnya berbagai teori dan pendekatan baru.
- Ekonomi Makro Baru (New Classical & New Keynesian)
- New Classical menekankan rasionalitas ekspektasi masyarakat dan fleksibilitas pasar.
- New Keynesian mengakui adanya kekakuan harga dan upah sehingga tetap mendukung intervensi pemerintah.
- Ekonomi Perilaku (Behavioral Economics)
Menjelaskan bahwa perilaku manusia tidak selalu rasional, sehingga memengaruhi kebijakan ekonomi. - Ekonomi Global & Digital
Globalisasi, perdagangan internasional, dan perkembangan teknologi digital kini menjadi bagian penting dalam analisis ekonomi makro modern.
Peran Ekonomi Makro dalam Kehidupan Nyata
Perkembangan ekonomi makro dari klasik hingga modern memberikan dampak nyata pada kebijakan publik:
- Pengendalian Inflasi melalui kebijakan moneter bank sentral.
- Stimulus Ekonomi saat resesi dengan intervensi fiskal pemerintah.
- Pembangunan Jangka Panjang dengan fokus pada pertumbuhan, teknologi, dan pemerataan.
Penutup
Sejarah ekonomi makro menunjukkan bahwa teori ekonomi selalu berkembang mengikuti perubahan zaman. Dari keyakinan klasik tentang pasar bebas, kritik Keynesian pada masa krisis, hingga pendekatan modern yang menggabungkan banyak perspektif.
Pemahaman tentang perkembangan ekonomi makro membantu kita melihat bahwa tidak ada teori tunggal yang selalu benar. Setiap aliran pemikiran lahir sebagai jawaban atas tantangan yang di hadapi, dan semuanya berkontribusi dalam membentuk wajah perekonomian global saat ini.